Reuni Pixies Yang Tak Romantis

Kenny Gunawan
4 min readJun 25, 2023

Black Francis memberanikan diri untuk menelpon Joey Santiago hari itu, mencoba membangun kembali band yang dibubarkannya secara sepihak melalui mesin fax 11 tahun yang lalu. Setelah Pixies bubar pada 1993, gitaris Joey Santiago masih menjalin hubungan baik dengan Black dan sempat berkontribusi dalam 2 album solo pertamanya.

Joey lalu membentuk band bernama The Martinis bersama mantan istrinya, Linda dan mendalami dunia music scoring. Black pun menelpon Joey dan memulai pembicaraan mengenai rencana reuni Pixies. Rencana reuni ini tidak memiliki motif yang dramatis seperti persahabatan atau ambisi seni, namun lebih kepada uang royalti Pixies yang semakin menipis setiap tahunnya.

Joey yang masih berkontak dengan drummer David Lovering dan bassist Kim Deal pun menjadi jembatan bagi Black untuk berkomunikasi. David Lovering saat itu berada di titik terendah dalam hidupnya setelah kehilangan rumah dan hubungan asmara yang kandas, ditambah lagi karir sulapnya tidak berjalan terlalu sukses, berita reuni menjadi berita terbaik yang pernah ia dengar. Dalam interview untuk film dokumenter Loudquietloud, David mengingat saat Joey menelponnya:

“I remember I was on the way to the bank, and I was just bummed out — everything, financially, was really a mess for me. I was involved in this relationship that was absolutely terrible. I was bottoming out. And I’m on the way to the bank and my cellphone rings. It’s Joe; he says, ‘Guess what?’ And I just jumped through the ceiling.”- David Lovering

David sempat ditawari Dave Grohl untuk menjadi drummer Foo Fighters namun ia tolak. Ia malah bergabung dengan The Martinis bersama Joey dan tidak bertahan lama. Karena sulitnya mencari pekerjaan, akhirnya David meninggalkan karir drumnya pada 1997 dan beralih menjadi “Scientific Phenomenalist” atau yang lebih simpel disebut pesulap sains. David menggabungkan stage performance dan ilmu yang ia dapat dari universitas ketika mempelajari electrical engineering.

Joey lalu menelpon Kim yang saat itu tinggal bersama orang tua dan saudara kembarnya, Kelley. Sehari-hari hanya menulis puisi dan tidur-tiduran menunggu sisa-sisa royalti Pixies dan The Breeders, band yang dibentuknya pada 1989 dan meraih kesuksesan dengan album Last Splash. Setelah berdiskusi lebih panjang, Kim pun tertarik dengan ide tersebut walau masih merasa ragu dengan kemampuan para personel yang lain setelah lama tidak bermain bersama. Hubungannya yang buruk dengan Black juga menjadi salah satu faktor.

Pembubaran sepihak yang dilakukan Black pada 1993 dilatar belakangi oleh tensi panas antara Kim dan Black masa itu. Black merasa perhatian publik terlalu diarahkan kepada Kim yang dirasanya tidak melakukan banyak effort dalam band, hal ini juga mempengaruhi perlakuan Black kepada Kim dibalik layar. Kim diberi banyak batasan dalam menulis lagu dan seringkali materialnya diabaikan oleh Black.

Pada bulan September 2003, Kim mengunjungi David dan Joey yang tinggal di Los Angeles untuk melakukan rehearsal kecil-kecilan. Black yang saat itu masih menjalankan tur Eropanya harus absen terlebih dahulu. Ketiga member Pixies pun memulai rerun mereka dengan memainkan lagu-lagu andalan seperti “Monkey Gone To Heaven”, “Bone Machine”, Isla de Encanta”, dan masih banyak lagi.

Rehearsal pertama bersama Black dimulai pada Maret 2004 dengan kemampuan mereka memainkan musik yang masih terdengar rusty. Seperti ketika Kim lupa berapa kali ia harus menyebut kata ‘Chain’ di lagu “Hey” dan kesalahan-kesalahan minor drumming oleh David.

Setelah beberapa kali rehearsal akhirnya Pixies resmi menggelar pertunjukan reuni pertama di Fine Line Music Cafe Minneapolis pada 13 April 2004 yang masih dilabeli “warm up show”. Rasa gugup menyelimuti semua member yang akan berhadapan langsung dengan penonton setelah 12 tahun bubar. Terlepas dari kegugupan mereka, pertunjukan berjalan baik dan antusias penonton sangat besar.

Pixies pun memulai tur reuni mereka yang diberi judul Sell Out. Diberi nama Sell Out karena penjualan tiket mereka di semua kota laris manis, para fans lama ataupun baru sangat antusias dengan kembalinya Pixies.

Kim yang baru selesai menjalankan rehab alkoholnya meminta para member dan staff Pixies untuk tidak membawa minuman alkohol ke dressing room selama pertunjukan. Tur pertama dijalankan di Kanada dan Amerika Serikat sepanjang bulan April dengan puncaknya di awal Mei ketika Pixies tampil di Coachella Festival dalam rangka melakukan comeback pertama ke festival musik besar.

Tur dilanjutkan ke dataran Eropa dan Amerika Selatan. Pixies muncul di beberapa festival seperti Primavera Sound Barcelona, Hurricane Festival Scheeßel, Les Eurockéennes de Belfort, hingga T In The Park Kinross. Pixies lalu singgah di Jepang pada awal Agustus untuk tampil di Fuji Rock Festival.

Saat kembali ke London, David mendapat kabar bahwa ayahnya telah berpulang setelah menderita kanker. Kabar tersebut membuat David sangat tertekan, alkohol dan pil valium pun terlihat muncul di kamar hotel David. Puncaknya saat konser di Chicago, David mengalami public breakdown di tengah pertunjukan dengan terus-terusan memukul drum di lagu “Something Against You” walau lagu sudah berakhir. Ia pun ditenangkan oleh member lain setelahnya.

Selama tur, para personal Pixies sangat jarang berbincang satu sama lain. Mereka lebih sering berdiam diri atau mengurus urusan masing-masing. Seperti Kim yang mengajak saudara kembarnya Kelley dalam tur supaya bisa menyelesaikan material-material baru The Breeders dan Joey yang sibuk mengerjakan scoring TV sambil sekali-kali melakukan video call dengan anak-anaknya.

Suasana membaik dengan diberinya waktu senggang para personel untuk bertemu dengan keluarga mereka. Black dan Joey beberapa kali dikunjungi istri dan anak-anak mereka ditengah-tengah tur. Tur berakhir di New York pada bulan Desember dengan tujuan awal mereka tercapai, Pixies mendapat keuntungan finansial yang sangat besar dari tur reuni ini, namun di sisi lain mereka tidak memiliki bayangan bagaimana Pixies akan berjalan kedepannya.

--

--